Kehidupan ini akan terasa nikmat bermanfaat dengan
menuliskan setap detik detik hikmah perjalanan kehidupan kita yang bsa diserap
manfaatnya untuk orang lain, untuk pembaca budiman yang penuh motivasi dalam
aksi memperbaiki diri.
Sungguh berbeda tat kala seseorang berubah dari tahapan
kehidupannya, mudah ke sulit beranjak sungguh, harus diisi dengan kesabaran.
tak sabar maka dia
akan hanyut terbawa kehidupan, yang pada tahapan seharusnya seseorang gemilang justru
menjadi kehidupan yang hilang
Pendekatan kepada Rabbnya akan sangat berharga, karena ia
adalah bagian dari fitrah yang akan membawa kita, menuntun kita untuk terus
bergelayut dalam setiap kegemilangan tahapan kehidupan kita, dan akhirnya
setiap pundakan-pundakan yang dilalui akan tersa berarti seperti madu
Liku-liku tahapan perjalanan seseorang akan berbeda namun
akan sama makna tatkala visi dan misi nya adalah sama, kita bagian dari
sekumpulan orang akan sangat bahagia karena kita membawa misi agung yang sesuai
dengan fitrah kita, bukankah Tuhanmu tidak harus berada di satu tempat
tertentu?KuasaNya yang tak terbatas mengharuskan kita membaur seperti zatNya
yang selalu ada dalam setiap desah nafas dimanapun kita berada, bahkan ketika
desah itu tak ada
Tak terbatas tempat, adalah kita
Tak terbatas waktu, adalah kita
Tak terbatas keadaan, adalah kita
Kita tak terfragmentasikan, kita komperehensif
Kita adalah penyeru dalam setiap penjuru nilai nilai
kehidupan
Karena Rasulullah SAW, diciptakan sebagai sesuatu yang
komplit sebagai dai, pengusaha, politikus, panglima perang dan lain lain
kesempurnaan insani di dunia untuknya dariNya
Dan dimana posisi kita berada sekarang, adalah sebuah
perjuangan jika membawa semangat fitrah itu untuk terus menempa dan ditempa
proses Tarbiyah karena ia akan membawa kepada derajat yang lebih tinggi,
Bukankah melewati Tarbiyah kita berilmu? Bukankah melewati
tarbiyah kita berbagi? Bukankah melewati tarbiyah kita mengevaluasi diri?
Allah selalu pasti dengan janjiNya orang yang terus menuntut
ilmu akan sampai kepada titik dimana kehidupannya penuh berkah, karena cerminan
akhlaknya adalah dari ilmu yang dimilikinya
Hambatan, tak perlu dirisaukan apalagi ditakuti karena ia
menjadi sebuah keniscayaan seperti hukum alam yang berpasangan. Ia hanya perlu
dinikmati dan dilewati untuk menghasilkan reward yang manis (disyukuri hati)
walau pahit dalam pelupuk-pelupuk nilai duniawi.
Aji Khamsul Camp
Sereak, 15 juli 2012. 10:54.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar