Minggu, 15 Juli 2012

Mengutip tarbiyah


Kehidupan ini akan terasa nikmat bermanfaat dengan menuliskan setap detik detik hikmah perjalanan kehidupan kita yang bsa diserap manfaatnya untuk orang lain, untuk pembaca budiman yang penuh motivasi dalam aksi memperbaiki diri.

Sungguh berbeda tat kala seseorang berubah dari tahapan kehidupannya, mudah ke sulit beranjak sungguh, harus diisi dengan kesabaran.

 tak sabar maka dia akan hanyut terbawa kehidupan, yang pada tahapan seharusnya seseorang gemilang justru menjadi kehidupan yang hilang

Pendekatan kepada Rabbnya akan sangat berharga, karena ia adalah bagian dari fitrah yang akan membawa kita, menuntun kita untuk terus bergelayut dalam setiap kegemilangan tahapan kehidupan kita, dan akhirnya setiap pundakan-pundakan yang dilalui akan tersa berarti seperti madu
Liku-liku tahapan perjalanan seseorang akan berbeda namun akan sama makna tatkala visi dan misi nya adalah sama, kita bagian dari sekumpulan orang akan sangat bahagia karena kita membawa misi agung yang sesuai dengan fitrah kita, bukankah Tuhanmu tidak harus berada di satu tempat tertentu?KuasaNya yang tak terbatas mengharuskan kita membaur seperti zatNya yang selalu ada dalam setiap desah nafas dimanapun kita berada, bahkan ketika desah itu tak ada


Tak terbatas tempat, adalah kita

Tak terbatas waktu, adalah kita

Tak terbatas keadaan, adalah kita

Kita tak terfragmentasikan, kita komperehensif
Kita adalah penyeru dalam setiap penjuru nilai nilai kehidupan

Karena Rasulullah SAW, diciptakan sebagai sesuatu yang komplit sebagai dai, pengusaha, politikus, panglima perang dan lain lain kesempurnaan insani di dunia untuknya dariNya

Dan dimana posisi kita berada sekarang, adalah sebuah perjuangan jika membawa semangat fitrah itu untuk terus menempa dan ditempa proses Tarbiyah karena ia akan membawa kepada derajat yang lebih tinggi,

Bukankah melewati Tarbiyah kita berilmu? Bukankah melewati tarbiyah kita berbagi? Bukankah melewati tarbiyah kita mengevaluasi diri?

Allah selalu pasti dengan janjiNya orang yang terus menuntut ilmu akan sampai kepada titik dimana kehidupannya penuh berkah, karena cerminan akhlaknya adalah dari ilmu yang dimilikinya
Hambatan, tak perlu dirisaukan apalagi ditakuti karena ia menjadi sebuah keniscayaan seperti hukum alam yang berpasangan. Ia hanya perlu dinikmati dan dilewati untuk menghasilkan reward yang manis (disyukuri hati) walau pahit dalam pelupuk-pelupuk nilai duniawi.
Aji Khamsul Camp Sereak, 15 juli 2012. 10:54.