Kamis, 06 Oktober 2011

Serpihan Mozaik Di kampus Ungu Sang Jenderal part 2

Begitulah….
Gambaran awal kisah saya di Kampus Ungu Sang Jenderal dengan segudang pemaknaan positif yang saya simpulkan sendiri

Satu persatu saya akan coba merijit secara bertahap rentetan kisah sesuai dengan apa yang terlintas di fikiran saya, kali ini saya akan mencoba membahas pertemuan pertama dengan seseorang yang memberi secercah harapan yang bisa menguatkan saya untuk dekat dengan fitrah manusia sebenarnya yakni menolak segala bentuk kerusakan yang di buat oleh kebanyakan manusia,
kala itu, segudang aktivitas penyambutan mahasiswa baru, salah satu kegiatan yang ditawarkan adalah ESQ, softskill, dan ukm ekspo universitas

ESQ yang saya ikuti waktu itu memberikan spirit yang telah lama hilang, spirit yang mengarahkan saya pada sebuah penghambaan terdalam sebagai seorang manusia yang harus patuh kepada Rabbnya,
Spirit yang telah lama hilang tu, berawal dari keengganan saya untuk bersinggungan dengan hal-hal berbau rohani kala itu yang sebenarnya sudah ditekadkan ketika saya lulus SMA, enggan untuk terlibat, rasanya ingin seperti yang lain focus terhadap akademik. Tak ada hal lain selain itu. Apalagi di kampung saya, yang saya terima dari lingkungan adalah yang sudah menginjak bangku SMP sudah tidak wajib mengaji, ini adalah sebuah pemaklumam yang tidak di sadari, namun banyak terjadi, apalagi terlibat aktif di masjid , rasanya amat kuno dan bukan prioritas lagi

Sampai akhirnya saya sadar bahwa kedekatan saya dengan Rabb saya harus tetap tergali, karena semakin digali maka akan semakin kita menyadari bahwa pertemuan denganNya adalah semakin dekat. ESQ memberikan awal spirit yang menggoyahkan tekad saya ketika tepat lulus SMA untuk tidak berhubungan lebih banyak dengan hal hal yang berbau rohani tersebut.
Rangkaian ESQ pun terlewati, dan ya itu tadi, saya membawa spirit awal yang sedikit menggoyahkan tekad “aneh/jelek” itu .  


Selang hari berikutnya, saya mengikuti agenda universitas lainnya yakni pelatihan softskill (entah apa namanya sekarang , sekarang sudah ganti nama setahu saya). Tepat hari itu, saya bertemu dengan seseorang yang meruntuhkan tekad “ aneh/jelek” saya, ternyata kampus ini ada juga orang-orang yang bisa bergerak dengan penampilan yang sesuai syariat (pandangan saya dulu seperti itu) gumam saya dalam hati. Singkatnya saya menerima energy positif dari orang tersebut, walaupun baru saya temui dan saya tidak kenal sama sekali.
Rangkaian terakhir adalah ukm ekspo, di sana untuk kedua kalinya saya bertemu dengan orang tersebut. Namun selepas rangkaian acara universitas  itu, ya sudah hanya sebatas itu saja spirit yang saya terima. Sampai suatu saat kemudian ketika saya mulai masuk ke kampus ungu, saya bertemu dengan sosok lain yang hamper serupa dengan beliau dan ternyata memang mereka berteman bahkan lebih dar sekedar teman tapi ada yang mengikat hati hati mereka, ada yang mengikat jiwa mereka yakni dalam sebuah amanah yang sama dalam oraganisasi yang saling menasehati , dalam bidang  yang sama pula.

Be continued

Tidak ada komentar:

Posting Komentar